Mengapa Kesenjangan Sosial-Ekonomi Membahayakan Stabilitas Sosial di Indonesia
Kesenjangan sosial-ekonomi telah menjadi masalah yang kronis di Indonesia. Mengapa kesenjangan sosial-ekonomi begitu membahayakan stabilitas sosial di Indonesia? Hal ini dapat kita lihat dari data yang menunjukkan bahwa kesenjangan antara orang kaya dan miskin semakin membesar setiap tahunnya.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia memiliki Gini Ratio sebesar 0,39 pada tahun 2020. Angka ini menunjukkan bahwa kesenjangan sosial-ekonomi di Indonesia sudah mencapai tingkat yang mengkhawatirkan. Tidak hanya itu, kesenjangan ini juga dapat memicu ketegangan sosial yang berujung pada konflik antar kelompok masyarakat.
Pakar ekonomi, Prof. Dr. Sjamsul Arifin, mengatakan bahwa kesenjangan sosial-ekonomi dapat mengakibatkan ketidakadilan dalam distribusi kekayaan dan akses terhadap sumber daya. Hal ini dapat memicu ketidakpuasan dan ketegangan sosial di masyarakat. Oleh karena itu, tindakan yang perlu diambil adalah dengan meningkatkan akses pendidikan dan pelatihan kerja bagi masyarakat yang kurang mampu sehingga kesenjangan sosial-ekonomi dapat diperkecil.
Selain itu, kesenjangan sosial-ekonomi juga dapat menimbulkan rasa tidak adil di masyarakat. Menurut Peneliti Senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Dr. Sri Moertiningsih Adioetomo, “Kesenjangan sosial-ekonomi yang terlalu besar dapat memicu pertentangan antar kelompok masyarakat dan berpotensi mengganggu stabilitas sosial di Indonesia.”
Maka dari itu, langkah-langkah konkret perlu diambil untuk mengatasi masalah kesenjangan sosial-ekonomi di Indonesia. Salah satunya dengan meningkatkan akses terhadap pekerjaan dan pendapatan bagi masyarakat yang kurang mampu. Dengan demikian, diharapkan kesenjangan sosial-ekonomi dapat diperkecil sehingga stabilitas sosial di Indonesia dapat terjaga dengan baik.