Membangun Infrastruktur yang Ramah Gender di Indonesia
Indonesia merupakan negara yang sedang giat-giatnya membangun infrastruktur untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Namun, seringkali infrastruktur yang dibangun belum memperhatikan aspek gender, sehingga menyebabkan ketimpangan dan diskriminasi terhadap perempuan. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah dan pembuat kebijakan untuk membangun infrastruktur yang ramah gender di Indonesia.
Menurut Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bapak Yohana Yembise, “Membangun infrastruktur yang ramah gender bukan hanya sekadar memenuhi kebutuhan fisik perempuan, tetapi juga memastikan bahwa perempuan dapat mengakses infrastruktur tersebut dengan mudah dan aman.” Hal ini sejalan dengan konsep pembangunan berkelanjutan yang menekankan perlunya kesetaraan gender dalam setiap aspek kehidupan.
Salah satu contoh infrastruktur yang perlu diperhatikan aspek gender-nya adalah transportasi publik. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Bank Dunia, perempuan seringkali mengalami pelecehan seksual dan kekerasan saat menggunakan transportasi publik. Oleh karena itu, perlu adanya desain transportasi yang ramah gender, seperti penempatan CCTV di area-area yang rawan kejahatan dan peningkatan keamanan di halte-halte bus.
Selain transportasi, infrastruktur kesehatan juga perlu memperhatikan aspek gender. Menurut Dr. Purnima Mane, Wakil Direktur Eksekutif UNFPA, “Perempuan seringkali kesulitan untuk mengakses pelayanan kesehatan yang berkualitas, terutama di daerah pedesaan.” Oleh karena itu, perlu adanya fasilitas kesehatan yang ramah gender, seperti ruang menyusui dan konseling kesehatan reproduksi yang sesuai dengan kebutuhan perempuan.
Dalam upaya membangun infrastruktur yang ramah gender, keterlibatan perempuan dalam proses perencanaan dan pengambilan keputusan sangat penting. Menurut Dr. Sri Mulyani, Menteri Keuangan Indonesia, “Perempuan mempunyai pengalaman dan kebutuhan yang berbeda dengan laki-laki, sehingga perlu adanya representasi yang seimbang dalam pembangunan infrastruktur.” Dengan melibatkan perempuan dalam setiap tahap pembangunan, diharapkan infrastruktur yang dibangun dapat memberikan manfaat yang lebih luas dan merata bagi seluruh masyarakat.
Dengan membangun infrastruktur yang ramah gender, Indonesia dapat menciptakan lingkungan yang inklusif dan berkelanjutan bagi seluruh warganya. Sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi contoh dalam pembangunan infrastruktur yang mengutamakan kesetaraan gender. Semua pihak, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat sipil, perlu bersinergi dalam upaya menciptakan infrastruktur yang memberikan manfaat bagi semua, tanpa terkecuali.