Bagaimana Kekalahan Kompetisi dalam Teknologi Memperburuk Kesenjangan Ekonomi?
Bagaimana Kekalahan Kompetisi dalam Teknologi Memperburuk Kesenjangan Ekonomi?
Dalam era digital yang semakin berkembang pesat seperti saat ini, persaingan dalam bidang teknologi sangatlah ketat. Namun, bagaimana sebenarnya kekalahan dalam kompetisi teknologi dapat memperburuk kesenjangan ekonomi? Mari kita bahas lebih lanjut.
Menurut data dari World Economic Forum, kesenjangan ekonomi semakin membesar akibat adanya ketimpangan akses dan pemanfaatan teknologi. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah kekalahan dalam kompetisi teknologi. Ketika perusahaan atau negara kalah dalam mengadopsi teknologi terbaru, maka mereka akan tertinggal dan kesenjangan ekonomi pun semakin melebar.
Sebagai contoh, dalam sebuah artikel yang diterbitkan oleh Harvard Business Review, Profesor Michael Porter dari Harvard Business School menyatakan bahwa “kekalahan dalam kompetisi teknologi dapat memperburuk kesenjangan ekonomi antara negara maju dan berkembang.” Hal ini dikarenakan negara-negara yang tidak mampu bersaing dalam teknologi cenderung menjadi konsumen dari teknologi yang dikembangkan oleh negara-negara maju, sehingga mereka akan terus tertinggal dalam hal inovasi dan pertumbuhan ekonomi.
Selain itu, CEO Google Sundar Pichai juga pernah mengatakan bahwa “kompetisi dalam teknologi adalah kunci untuk pertumbuhan ekonomi yang inklusif.” Artinya, kekalahan dalam kompetisi teknologi akan membuat suatu negara sulit untuk menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.
Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan kerjasama antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat dalam mengadopsi teknologi terbaru. Hal ini sejalan dengan pendapat Klaus Schwab, pendiri World Economic Forum, yang menyatakan bahwa “kolaborasi antar pemangku kepentingan sangat penting dalam mengurangi kesenjangan ekonomi yang disebabkan oleh kekalahan dalam kompetisi teknologi.”
Dengan demikian, penting bagi setiap negara untuk terus berkompetisi dalam bidang teknologi agar tidak tertinggal dan kesenjangan ekonomi dapat diminimalisir. Bagaimana dengan negara kita sendiri? Apakah kita sudah siap untuk bersaing dalam kompetisi teknologi demi mengurangi kesenjangan ekonomi? Semua pihak perlu berperan aktif dalam hal ini agar kita dapat meraih kemajuan ekonomi yang lebih inklusif.